Membahas musik, pasti tak lepas dari peran sebuah gigs. Dari sana, banyak lahir talenta-talenta baru dengan warna baru yang sangat menyegarkan. Gigs memang menjadi budaya tersendiri bagi musisi, terkhusus di Palu. Dulu, hampir setiap minggunya perhelatan ini digelar. Bisa dipastikan anak muda di Palu tidak akan kehabisan bahan bakar hiburan dan musik baru. Di Gigs juga, kami banyak mendapatkan bentuk pertemanan baru. Ada satu fenomena yang marak terjadi di era Gigs saat itu. Tak lain dan tak bukan adalah Sistem Registrasi untuk tampil di Gigs tersebut.
Kami mencoba untuk mengingat-ingat kembali, dari mana awal semua ini terjadi. Tidak ada yang salah dalam Gigs Regist, selama para pelaku santai-santai saja, semua bisa dijalankan. Walaupun ada yang membuat untuk kepentingan pribadi, toh setidaknya orang tersebut sudah mencoba untuk memberikan wadah buat tiap musisi yang ada. Kisaran nominal yang mesti dikeluarkan setiap musisi pun sangat beragam, mulai dari 20rb hingga 100rb. Setiap pendaftaran akan diberikan durasi tampil selama 20 menit (paling lama).
Fenomena ini sendiri dilakukan oleh individu, maupun komunitas. Seingat kami, nominal yang didapatkan dari biaya registrasi tersebut, hanya bisa untuk membayar keperluan produksi dari si acara. Keuntungan biasanya diambil dari tiket masuk yang diberlakukan. Tak jarang malah ada yang merugi. Dari fenomena ini, kami mencoba untuk mengobrol, membahas, dan mengingat, apa saja yang pernah terjadi. Simak di bawah.
TEKS: ADJUST PURWATAMA