

LAMPURIO
Menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Komunikasi di UPN”V” Yogyakarta. Mengawali karir sebagai Foto dan Videographer, dan pernah terlibat di beberapa produksi film pendek. 2012, merantau ke Bali, bekerja sebagai freelancer foto dan video, kemudian mulai menggambar 2014, serta membangun Rumah Hutan Drupadi, sebuah ruang berkesenian di Palu, Sulawesi Tengah. Namun 2016, tragedi menimpa tempat itu, seseorang mambakar tempat tersebut, tanpa alasan yang jelas. Pada saat di RHD inilah, Lampurio, mulai fokus membuat karya-karya gambar, lukis, dan cukil kayu. Mulai mengikuti beberapa event ataupun pameran. Usai menikah 2017, Lampurio menetap di Bekasi, Jawa Barat. Melanjutkan melukis dan lebih fokus, membuat karya-karya pada media kanvas.
ART DESCRIPTION
Perang yang dipublikasikan ke kita semasa kecil, sebatas perang antara dua kelompok, atau kisah kerajaan menyerang kerajaan lain, atau sejarah penjajahan, seperti Belanda menjajah Indonesia. Perang adalah pertikaian, dari tidak adanya kesepakatan adil di antara kedua sisi yang berseteru, itulah perang sedangkal yang diketahui. Panjang rasanya bila harus berpikir banyak tentang perang, atau mencoba menemukan pemahaman dalam tentang perang. Namun ketika dewasa, kita dipertemukan dengan perang batin. Pertikaian sunyi, perkelahian dengan diri sendiri, dalam ruang pikiran. Kegalauan, kebimbangan, kelemahan menentukan sesuatu, ketidak beranian, memutuskan. Artinya perang ada di mana-mana, pada siapa saja, setiap hari, selama peradaban, bagian dari peradaban.

ART DISPLAY
